Sedikit ulasan

Bismillah.
Ya Allah,jauhkan aku dari pengaruh yang tidak baik dalam menyampaikan agamaMu


Ringkas sahaja ulasan kali ini.
Rentetan dari pelbagai artikel dan komen yang ber'tsunami' di dalam blog2 tertentu.
Pada empunya blog (sekiranya terbaca artikel saya ini),saya memohon maaf.Ini hanya sebuah pendapat dan pandangan yang kerdil,mengikut apa yang selama ini saya faham dari al-Quran dan as-Sunnah.


Kepada sahabat yang kurang memahami situasinya,saya berikan sebuah cerita yang lain,yang berkait.


Pada suatu petang,sedang asyik bermain2 dengan laman Facebook,saya terlihat sebuah gambar yang sangat memeranjatkan.Gambar teman yang rata2 saya kenal,yang mempunyai latar belakang yang bagus,membuat sesuatu kemungkaran yang besar dan menayangkan pada khalayak umum.
Lantas,saya menyebarkan aktiviti2 mereka dan gambar2 mereka di dalam medan2 yang saya rasakan ramai orang akan mendapat manfaatnya,dengan niat yang baik untuk memberi pengajaran kepada masyarakat umum dan khususnya kepada si pendosa2.


Boleh faham kan?
Jadi,ulasan saya pada kali ini berkaitan dengan isu itu.
Bukan sikap si pendosa itu,tapi cara teguran itu disampaikan.





Sidang pembaca yang saya cintai kerana Allah.
Sesungguhnya itu merupakan keprihatinan seorang daie terhadap masyarakatnya dan kecintaannya untuk menyelamatkan mereka dari azab neraka,seperti ia menyelamatkan dirinya. Cintanya kepada mereka adalah seperti kecintaannya terhadap diri sendiri.


Alangkah besarnya keprihatinan seorang daie! Suasana ini seperti tidak pernah kita lihat melainkan dalam fenomena dakwah kepada Allah.Cuba kita perhatikan bagaimana Rasulullah dan Habin An-Najar,setelah kaumnya menentang dan memusuhinya,ia tidak berdendam,ia tidak berasa dengki dengan kekayan mereka dan ia tidak merasa sakit hati dengan penghinaan mereka.

Firman Allah S.W.T yang bermaksud: 
“Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui.Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan” (Yaasiin: 26-27)

Dia yang beriman dan berdakwah kepada Allah,dia akan mendapat apa yang dijanjikan oleh Allah kepadanya dalam syurga yang berupa keampunan dan kemuliaan.Dia memberi peringatan kepada kaumnya secara baik dan penuh kerelaan. Dia amat menginginkan sekiranya kaumnya boleh melihat kenikmatan yang diberikan oleh Allah S.W.T kepadanya yang berupa keredhaan, kemuliaan,agar mereka dapat mengenal kebenaran dengan yakin dan bersedia memeluknya.

Ibnua Abbas mengatakan 
“Dia memberi peringatan kepada kaumnya ketika masih hidup dan memberi peringatan kepada kaumnya setelah ia mati.”

Abu Sa’ud mengatakan 
“Sesungguhnya dia berangan-angan agar kaumnya mengetahui keadaannya yang penuh kenikmatan agar mendorong mereka untuk memperolehi pahala,dan bertaubat dari kekufuran untuk menerima keimanan,sebagaimana sunnah para Nabi yang mengasihani musuh-musuhnya”.Demikianlah seorang mukmin yang mukhlis itu terus menerus berdakwah pada kaumnya dengan penuh kasih sayang dan lemah-lembut dan penuh prihatin.




Allahu A'lam.
Akui yang baik,Koreksi yang buruk.